Brad Meltzer berhasil membangkitkan kembali JLA! Ya, komik ini mengisahkan tentang perekrutan kembali para superheroes untuk bergabung dalam 'The New' Justice League of America (JLA). Diprakarsai oleh tiga ikon DC hero: Superman, Batman dan Wonder Woman, pada akhirnya terbentuklah satu tim JLA baru dengan kekuatan yang diakui ketiganya menjadi jauh lebih kuat dari JLA sebelumnya.
Komik JLA volume pertama karya Brad Meltzer ini dibuka dengan rapat yang dihadiri oleh Superman, Batman dan Wondar Woman, yang melakukan voting untuk memilih siapa saja yang sebaiknya diajak bergabung dalam anggota baru JLA. Mengingat beberapa superheroes DC universe mulai bermunculan ke permukaan dan dengan kekuatan yang juga tidak kalah kuat dengan para anggota JLA terdahulu, maka Superman, Batman dan Wonder Woman sebagai 'sesepuh' yang masih terus eksis berusaha menyeleksi dengan ketat siapa saja yang memang tepat direkrut sebagai anggota tim JLA yang baru ini.
Bersamaan dengan tragedi yang melibatkan salah seorang superhero -Red Tornado- ketika berusaha untuk bangkit dari kematian untuk kesekian kalinya (karena biasanya selama ini Red Tornado yang berstruktur tubuh robot dan memiliki power membuat angin puyuh itu pernah mengalami kematian sebanyak enam hingga tujuh kali selalu dapat bangkit alias hidup kembali) membuat proses penyeleksian dapat dikatakan menjadi "sedikit" lebih mudah. Walau Batman menganggap keputusan merekrut anggota JLA yang baru atas dasar siapa saja superhero yang terlibat dalam peristiwa penyelematan tubuh robot Sang Reddy ini terlalu simpel, namun Batman tak memungkiri jika mereka telah mendapatkan anggota tim yang tepat.
Biang kerok kali ini ialah Solomon Grundy, sesosok raksasa albino yang figurnya ditiru oleh produsen komik lain yang menciptakan figur serupa namun berwarna hijau, sungguh menjijikkan dan tidak kreatif. Solomon Grundy memanfaatkan seorang profesor bernama Anthony Ivo di mana Sang Profesor yang 'dikutuk' hidup abadi ini menciptkan sebuah parasit artifisial: Starro. Dengan menempelkan Starro buatan di belakang leher superhero maka Ivo dapat mempengaruhi superhero tersebut untuk mengikuti segala perintahnya. Target utama dari Grundy bukan hanya Red Tornado, namun ia ingin menciptakan kembali sosok bandit legendaris JLA: The Amazo dengan kekuatan baru. Kekuatan baru yang diinginkan Ivo untuk "karya"-nya itu haruslah kekuatan yang juga dimiliki oleh setiap superhero DC Universe. Meski tubuh Red Tornado menjadi 'casing' utama yang menarik untuk dijadikan sebagai tubuh The New Amazo.
Suka duka Red Tornado yang jiwanya masuk ke dalam tubuh seorang manusia (ini juga termasuk rencana Grundy) membuat jantung Kathy Sutton, istri Reddy, berdegup kencang. Bagaimana tidak, dengan tubuh Reddy yang sudah menjadi manusia biasa, Sang Reddy kini bisa terluka bahkan mati. Benar saja, Red Tornado pun (pada akhirnya) merasakan sakitnya darah yang keluar dari bibir dan hidungnya saat Grundy meninju wajahnya. Bahkan powernya membuat angin puyuh pun seolah tak begitu berguna. Upaya penyelamatan Reddy yang dilakukan The Trinity (Superman, Batman dan Wonder Woman) didukung penuh oleh superhero lainnya seperti: Green Lantern (Hal Jordan), Arsenal yang pada akhirnya dilantik dengan nama resmi Red Arrow, Black Canary, Black Lightning, Hawkwoman dan Vixen, seorang hero wanita yang dapat mengambil karakter atau jiwa bahkan kekuatan dari setiap hewan yang ada di bumi. Para superhero yang telah disebut itulah yang pada akhirnya disepakati sebagai anggota resmi dari The New Justice League.
Adegan mengharukan pun terjadi di komik keren karya Meltzer ini, yaitu saat kesepuluh superheroes tersebut berfoto bersama, seolah menandakan mereka benar-benar sudah sangat siap bekerja sama membela kebenaran di muka bumi dan jagat raya. Tidak hanya itu, sebagai tambahan, The New JLA ini tidak lagi dipimpin oleh Superman, karena tampaknya kali ini giliran superhero wanita yang memegang tongkat komando. Ya, The New JLA ini dipimpin oleh Dinah Lance the Black Canary, seorang hero wanita dengan kemampuan martial art tingkat tinggi serta kekuatan suara ultrasonic-nya yang mampu memecahkan gendang telinga. Meski secara pribadi bagi kami masih agak ragu mengapa tidak Superman saja yang tetap menjadi pemimpin JLA, karena sosok dan kekuatan Superman tampaknya masih memungkinkan (bahkan masih sangat tepat) untuk menjadikan Superman sebagai pemimpin kesatuan superhero ini. Namun demikian, kami tak bisa memaksa dan menilai terlalu dini, karena kami pun memuji kemampuan The Black Canary. Dengan demikian, wajar jika volume berikutnya dari komik JLA ini nantinya (dengan judul: "The Lightning Saga") menjadi koleksi yang juga wajib dimiliki. Ditambah lagi pada volume kedua nanti Brad Meltzer akan berduet dengan salah seorang writer DC Comics yang sudah terkenal top akan karya-karyanya: Geoff Johns! Wah, pasti tambah seru. Komik volume satu ini juga sangat memuaskan dari segi gambar. Di beberapa cover dan pin-up digambar oleh artist Michael Turner (almarhum) dan juga Ed Benes sebagai artist utama yang menangani keseluruhan isi komik keren ini. Penggemar JLA, hukumnya wajib untuk mengoleksi komik ini. Ini adalah awal sejarah JLA yang baru.
Brad Meltzer & Ed Benes. (2007). Justice League of America (Vol. 1): The Tornado's Path. NY: DC Comics.
Comments
Post a Comment